Beberapa Kelompok ARM Cortex yang Perlu Diketahui

Sebagian dari kalian mungkin ada yang belum mengetahui, bahwa ada beberapa kelompok ARM Cortex. Serta apa perbedaannya dengan prosesor X86, namun sebelum itu kita bahas dulu apa itu ARM.

Baca juga : Kenali Prosesor AMD, Pengertian hingga Jenis-jenisnya di Tahun 2023

Perlu kita ketahui, prosesor tidak hanya bisa ditemukan pada server atau komputer pribadi saja. Namun juga pada perangkat seperti jam tangan pintar, ponsel, dan berbagai peranti wearable lainnya.

Dan prosesor juga terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya seperti keluarga prosesor ARM atau Advanced RISC Machines. Lantas apakah itu ARM? Kita akan bahas semuanya secara terperinci di sini.

Mengenal Pengertian dari ARM

ARM Cortex

ARM sendiri ialah sebuah arsitektur dari prosesor atau mikroprosesor yang banyak dipakai kebanyakan perangkat smartphone saat ini. Bahkan kini mayoritas smartphone, gadget, tablet atau konsol game.

Telah didukung dengan mikroprosesor dengan arsitektur ARM. Sebelum kita bahas beberapa kelompok ARM Cortex, kita bahas dulu tentang ARM itu sendiri. Sama seperti Intel serta AMD.

ARM adalah mikroprosesor 32 bit yang mulanya dibuat oleh Acorn Komputer pada tahun 1987. Sejak saat itu, ARM menjadi microchip paling disukai oleh semua vendor yang mencari microprosesor berdaya rendah.

Dan paling penting yang harganya murah, untuk perangkat portable. ARM menggunakan arsitektur yang berbeda dengan Intel serta AMD. Sejak arsitekturnya ialah licensable, mereka menjual lisensi hak kekayaan intelektual.

Desain prosesor kepada perusahaan pemanufaktur semikonduktor. Bahkan, Intel serta AMD juga membeli lisensi desain ARM. CPU yang mereka buat bisa disesuaikan hanya dengan memilih salah satu dari desain inti ARM.

Desain inti prosesor populer untuk ARM ialah ARM9, ARM11, ARMv7, ARM Cortex A8, Cortex A9 dan Cortex A15. Arsitektur ARM ini menjadi dasar dari sebagian besar CPU.

Yang digunakan sebagian besar mobile saat ini. ARM sendiri kini mempunyai desain arsitektur Cortex seri M, A, R hingga seri A50. Kini ada 2 jenis prosesor ARM.

Yang banyak digunakan beberapa smartphone, yakni ARM Cortex A8 dan A9. Keduanya pada dasarnya untuk intinya sama-sama menggunakan versi ARMv7. Untuk A8 biasanya banyak ditemukan dalam mesin single core. 

Sedangkan untuk ARM A9 merupakan generasi terbaru yang dapat ditemukan pada ponsel. Dengan kemampuan multi core yang mempunyai prosesor cepat. SoC yang terbaru diklaim mempunyai kecepatan lebih. 

Kelompok ARM Cortex

ARM Cortex

Bila tadi kita telah membahas sekilas tentang ARM, kini kita akan bahas beberapa kelompok Cortex. Berikut ini beberapa kelompok Cortex yang perlu kalian ketahui, antara lain seperti :

  1. Cortex M

Kelompok pertama adalah ARM Cortex M, merupakan sekelompok inti atau core prosesor 32-bit RISC ARM. Lisensi dari ARM Holdings yang digunakan pada mikrokontroler. Inti tersebut terdiri dari Cortex-M0+, Cortex-M0.

Serta Cortex-M1, Cortex-M3, Cortex-M7(F), Cortex-M4(F), Cortex-M23 dan Cortex-M33(F). Bila silikon Cortex-M4 / M7 / M33 mempunyai fasilitas FPU, maka inti tersebut dikenal sebagai Cortex-M4F / Cortex-M7F / Cortex-M33F. 

Keluarga ARM Cortex M merupakan inti mikro prosesor ARM yang didesain untuk digunakan dalam mikrokontroler, FPGA, ASIC, ASSP, dan SoC. Biasanya inti Cortex-M dipakai sebagai pengendali mikro terdedikasi.

Tetapi juga sering “tersembunyi” dibalik SoC sebagai kontroler pengatur tenaga, pengendali layar sentuh. Serta pengendali I/O, pengendali smart battery, pengendali sistem, dan juga kontroler sensor.

Meskipun mikrokontroler 8-bit pernah sangat populer pada waktu lalu. Cortex-M ini perlahan-lahan menggerogoti pasar 8-bit sejalan dengan harga chip Cortex-M taraf rendah berangsur-angsur turun. 

Cortex-M secara populer sudah menjadi pengganti chip 8-bit dalam aplikasi yang membutuhkan operasi matematis 32-bit. Serta dalam mengganti inti ARM lama semacam ARM7 dan juga ARM9.

  1. Cortex A78

ARM Cortex A 78 ini merupakan CPU, tepatnya core CPU atau penerus Arm Cortex-A77. Yang merupakan flagship Arm sebelumnya untuk perangkat mobile. Misalnya ARM Cortex-A77 digunakan SoC Qualcomm Snapdragon 865. 

Dibandingkan Cortex-A77, Cortex-A78 ini dapat menawarkan peningkatan kinerja sebesar 7%. Jika keduanya berjalan pada frekuensi kerja yang sama. Cortex-A78 mempunyai IPC yang lebih tinggi 7%. 

Peningkatan tersebut berasal dari tambahan fitur pada mikroarsitektur yang digunakan. Cortex-A78 pada dasarnya memang masih menggunakan arsitektur yang sama A77. Tetapi selain menambahkan fitur pada mikroarsitektur.

ARM Cortex A78 juga ditargetkan menggunakan technology node 5 nm dan bukannya 7 nm seperti A77. Kombinasi tersebut memungkinkan A78 untuk mempunyai sustained performance yang lebih tinggi 20% dibandingkan A77. 

Sebab A78 dapat berjalan pada frekuensi kerja lebih tinggi untuk power envelope yang sama. Dalam kasus ini, A78 dapat berjalan pada 3 GHz, sedangkan A77 pada 2,6 GHz. 

  1. Cortex X1

ARM Cortex X1 merupakan CPU, tepatnya core CPU, baru yang ditujukan untuk menghasilkan kinerja terbaik. A78 ini sendiri lebih ditujukan untuk menawarkan keseimbangan antara kinerja dan konsumsi daya. 

Berhubung diutamakan untuk memberikan kinerja terbaik, Cortex-X1 ini menggunakan mikroarsitektur yang ditingkatkan. Arm mengklaim Cortex-X1 dapat memberikan kinerja integer yang lebih tinggi sekitar 22% dibandingkan A78.

Pada frekuensi kerja serta technology node yang sama. Kinerja yang dimaksud ialah kinerja puncak. Khusus untuk integer, Cortex-X1 mempunyai IPC yang lebih baik 22% dari Arm Cortex-A78. 

Perbedaan ARM Cortex dengan Arsitektur X86

CISC Versus RISC

Jika tadi kita sudah membahas tentang pengertian dan juga beberapa kelompok Cortex. Pada pembahasan terakhir kita akan bahas tentang perbedaannya dengan arsitektur X86, berikut ini perbedaannya :

  1. CISC Versus RISC

Prosesor x86 merupakan contoh utama dari arsitektur CISC atau Complex Instruction Set Computer. Sementara prosesor ARM Cortex mewakili arsitektur RISC atau Reduced Set Instruction Set Computer. 

Secara sederhana, pada arsitektur RISC 1 instruksi yang diberikan pada prosesor hanya berhubungan dengan 1 operasi. Sementara pada arsitektur CISC seperti x86, 1 instruksi yang diberikan pada prosesor.

Bisa berarti eksekusi beberapa operasi sekaligus. Perbedaan keduanya terasa paling jelas bagi programer yang memprogram dalam bahasa aras rendah seperti bahasa assembly. Sebab banyak program di dunia nyata.

Menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengeksekusi operasi prosesor sederhana. Perancang prosesor RISC bisa mengoptimasi agar prosesor dapat menjalankan operasi secepatnya. Pada gilirannya diharapkan agar dapat menghasilkan prosesor yang lebih cepat.

Namun pada kenyataannya, peningkatan performa menjadi masalah yang cukup kompleks. Di dunia nyata, CISC bisa mendominasi dari segi penguasaan pasar serta kecepatan. Tetapi kini RISC cukup sukses dalam keluarga ARM.

  1. Konsumsi Energy

Prosesor ARM Cortex ini dikenal lebih hemat energi bila dibandingkan dengan prosesor lain yang dikembangkan untuk server dan komputer pribadi. Hal tersebut disebabkan perancangnya memang membidik perangkat.

Yang memerlukan konsumsi daya rendah seperti PDA, ponsel atau komputer tablet. Efisiensi produk juga menjadi pertimbangan utama. Pada kenyataannya, semakin ampuhnya prosesor ARM, konsumsi daya juga semakin naik. 

Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 yang ditujukan untuk smartphone dapat mencapai konsumsi maksimum 14 Watt. Itu sebanding dengan prosesor Intel Alder Lake-U untuk komputer yang mempunyai konsumsi dasar 15 Watt. 

Umumnya prosesor x86 yang dirancang agar hemat energi ditujukan untuk komputer jinjing. Bahkan intel sempat membuat lini prosesor Intel Atom untuk smartphone pada 2012, tetapi dihentikan tahun 2016 lalu. 

  1. Beragam Vendor

Prosesor yang menggunakan arsitektur ARM dibuat oleh beragam vendor. Untuk smartphone sendiri, Qualcomm dan juga MediaTek mendominasi prosesor untuk ponsel pintar. Tetapi perusahaan lain seperti NVIDIA, Broadcom.

Serta Samsung juga membuat prosesor ARM. Hal ini dimungkinkan oleh model bisnis perancang arsitektur ARM. Yaitu Arm Holdings yang tidak memproduksi sendiri prosesornya, tetapi menjual lisensi rancangannya ke perusahaan lain. 

Berbeda dengan prosesor x86, yang hanya didominasi oleh Intel serta AMD. Walaupun Intel mempunyai rencana melisensi desain prosesor x86, umumnya Intel lebih suka memproduksi sendiri.

  1. Perangkat Utama

Sistem operasi yang dijalankan pada perangkat ARM itu sangat beragam. Yang paling dikenal masyarakat mungkin Android, andalan berbagai jenis ponsel pintar serta komputer tablet. Sementara Linux menjadi pilihan lain.

Terutama untuk perangkat IoT. Sedangkan perangkat x86 yang hingga kini masih didominasi Windows. Di sisi lain, operasi Microsoft juga tersedia untuk ARM yakni Windows on ARM. 

Smartphone menjadi perangkat utama untuk prosesor ARM. Sedangkan x86 menjadi pilihan lain untuk server dan juga komputer pribadi. Mangsa pasar ARM untuk server hanya 7,1% pada triwulan kedua 2022. 

Baca juga : Mengenal Apa Itu Google Bard dan Kegunaannya

Jadi kini kalian sudah tidak perlu bingung lagi apa itu ARM dan apa juga fungsinya. Sebab kita tadi telah membahasnya secara rinci lengkap dengan beberapa kelompok ARM Cortex. 

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button