Apa Itu Teknologi CBCT, Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa itu teknologi CBCT menjadi pertanyaan menarik untuk kalian ketahui, apalagi yang memang sedang memiliki masalah atau menempuh pendidikan pada urusan struktur gigi manusia.

Baca Juga : 4 Teknologi yang Harus Dipelajari untuk Memudahkan Kehidupan

Sebab ini adalah sebuah inovasi yang tentu akan membantu para nakes dalam menyelesaikan masalah terkait gigi dan mulut, lebih jelasnya mari simak penjelasan menarik tentangnya.

Mengenal Apa Itu Teknologi CBCT

apa itu teknologi CBCT

CBCT (Cone Beam Computed Tomography) merupakan sistem pencitraan medis super canggih, dan biasanya banyak nakes gunakan dalam bidang kedokteran gigi serta radiologi juga.

Ini menjadi jawaban paling ampuh atas terbatasnya radiologi konvensional dua dimensi, dengan bantuannya akan ada tampilan tiga dimensi mengenai kondisi struktur anatomi pada gigi.

Jelas ini dapat membantu untuk menunjang penatalaksanaan penanganan terhadap pasien oleh nakes. Sehingga proses menuju kesembuhan akan berjalan lebih lancar tanpa adanya kendala.

Bisa kita katakan sesuai penjelasan mengenai apa itu teknologi CBCT, ini merupakan alat yang sangat berharga dalam dunia kedokteran gigi, memungkinkan para nakes untuk melakukan diagnosis yang lebih tepat.

Dalam pembahasan ini, Kita akan sudah mengetahui mengenai sekilas tentangnya. Jadi tidak lengkap tanpa membahas bagaimana cara kerja serta manfaat yang mampu ditawarkan olehnya.

Sebab bersama bantuannya akan membuat perawatan menjadi lebih efektif. Mari kita simak lebih lanjut mengenai cara kerjanya, dan manfaatnya dalam konteks kedokteran gigi dan bidang terkait.

Cara Kerja dari CBCT

Sebenarnya cara kerja darinya sudah bisa Kita dapatkan dari gambaran mengenai sekilas apa itu teknologi CBCT, sebab dengan usaha untuk mendapatkan citra 3 dimensi, tentu butuh perputaran.

Sebab data yang ingin didapatkan dari proses ini adalah seperti pada dunia nyata, tentu dengan begitu untuk prosesnya melibatkan pemetaan 3 dimensi seperti pada google map 3 dimensi sekarang.

Sehingga dalam proses pemeriksaan, pasien akan berada pada tengah suatu platform berputar atau gantry dengan membawa sumber untuk melakukan CR berupa sinar X serta juga detektor.

Lalu sumber dari radiasi sengaja diarahkan kepada bagian Region of Interest, dan sisa dari sinar radiasi yang sudah diterjemahkan akan mendapatkan proyeksi ke area detektor sinar X.

Dengan proses seperti itu, tentu hasil yang didapatkan bisa membantu para nakes dalam melakukan perawatan terhadap masalah gigi manusia, tapi untuk apa saja permasalahan belum jelas.

Sebab tidak semua masalah gigi harus langsung mendapatkan bantuan darinya, bisa Kita katakan apa itu teknologi CBCT hanya untuk pada permasalahan yang mengarah ke pembedahan atau ke tingkatan lebih serius.

Untuk Apa Saja CBCT?

Pemeriksaan menggunakan Cone Beam Computed Tomography memang umum untuk digunakan pada permasalahan serius, beberapa indikasi yang haruskan nakes gunakan bantuannya berikut.

Operasi Impaksi Serta Implan Gigi

Melalui bantuannya, memungkinkan nakes untuk mendapatkan gambaran tiga dimensi yang sangat detail dari rahang dan gigi pasien. Ini sangat bermanfaat dalam perencanaan operasi impaksi gigi bungsu, operasi gigi bungsu, serta pemasangan implant. 

Dengan gambaran 3D ini, dokter dapat menentukan dengan tepat letak gigi yang harus diangkat atau diimplantasi, mengurangi risiko komplikasi, dan memastikan hasil yang lebih baik.

Kelainan pada Sendi Temporomandibular (TMJ)

Sesuai dengan penjelasan mengenai apa itu teknologi CBCT, ternyata juga dapat nakes gunakan untuk mendiagnosis kelainan pada sendi Temporomandibular (TMJ).

Suatu kelainan yang dapat menyebabkan masalah seperti nyeri rahang, kesulitan membuka mulut, atau suara klik saat mengunyah. 

Dengan gambaran 3D, dokter dapat melihat dengan jelas kondisi sendi dan tulang rahang pasien, membantu dalam perencanaan pengobatan yang tepat.

Ingin Mendeteksi, Mengukur, dan Memberikan Terapi pada Tumor yang Berada pada Bagian Rahang Mulut Manusia

CBCT sangat berguna dalam deteksi dan evaluasi tumor atau lesi pada rahang mulut. Dengan gambaran 3D, dokter dapat mengukur ukuran, lokasi, dan karakteristik tumor dengan lebih akurat. 

Hal ini memungkinkan diagnosis lebih dini, perencanaan perawatan secara tepat, dan pemantauan perkembangan tumor seiring waktu.

Ingin Menentukan Struktur Tulang dan Orientasi pada Gigi

CBCT juga dapat nakes gunakan untuk menentukan struktur tulang dan orientasi gigi secara lebih rinci. Ini membantu dalam perencanaan perawatan ortodontik dan perbaikan rahang sesuai penjelasan apa itu teknologi CBCT.

Sebab dokter dapat melihat dengan jelas posisi gigi dan hubungannya dengan struktur tulang sekitarnya. Hal ini penting dalam merencanakan perawatan ortodontik secara efektif dan efisien.

Intinya kegunaan lebih mengarah ke arah penggunaan pada masalah komplikasi tingkat tinggi, tidak hanya seperti untuk sakit gigi biasa yang bisa langsung dilakukan penanganan pereda nyeri.

Persiapan Sebelum Menggunakan CBCT

Ketika sudah mengetahui untuk apa saja penggunaan dari apa itu teknologi CBCT, kalian para nakes tidak boleh asal dalam menggunakannya juga, butuh persiapan matang sebelum mulai pergunakannya.

Tidak boleh asal scan pada pasien, sebab ada SOP yang perlu kalian turuti. Beberapa di antaranya sebagai berikut dan mungkin sudah pernah kalian alami saat sedang melakukan rontgen konvensional.

  • Semua aksesori di dalam tubuh yang menggunakan logam harus pasien lepas, mulai dari cincin, kalung, jam tangan, dan juga tentu saja gelang.
  • Biasanya akan disarankan untuk berdiri demi mendapatkan postur terbaik pada saat pemeriksaan, sesuai dengan pencitraan menggunakan platform berputar kerucut.
  • Harus terus mempertahankan posisi saat pengambilan gambar, tidak boleh bergeser sedikitpun karena proses pengambilan gambar akan berlangsung lebih lama, sesuai penjelasan apa itu teknologi CBCT.
  • Proses akan berlangsung kurang lebih beberapa menit, dengan pergerakan C-arm berputar 360 derajat dan sumber X Ray serta detektor akan berlawanan dengan C-arm tersebut.

Semua ini perlu nakes perhatikan agar proses scan bisa berlangsung lancar, sebab ketika tidak melakukan SOP dengan baik dan benar, ada kemungkinan untuk terjadi efek samping buruk lainnya.

Pada proses tersebut akan menghasilkan pencitraan lebih sempurna dengan berbagai potongan 3 dimensi, merupakan kelebihan dari pilihan rontgen paling baru dan memudahkan nakes.

Risiko Penggunaan CBCT

Sesuai dengan apa itu teknologi CBCT bahwa ada efek samping buruk bila tidak dapat terlaksana sesuai SOP, apa itu yang akan terjadi pada tubuh manusia? Tentu ada banyak risiko darinya.

Apalagi jika penggunaan berulang kali pada manusia, sebab namanya sinar X atau apapun itu akan memberikan efek samping kepada tubuh manusia, mulai dari level ringan, sedang, dan tinggi.

Risikonya jika terus mendapatkan pengulangan serta ada benda logam adalah potensi kanker meningkat. Jadi ketika terjadi penyerangan oleh sel kanker akan lebih mudah berkembang padanya.

Itu semua terjadi pada orang dewasa, dan bagaimana jika prosesnya terjadi pada anak-anak. Tentu berbeda penanganan karena nyatanya anak-anak tidak tahan dengan namanya sinar X tersebut.

Kulit dan tubuh dari anak-anak tidak akan sangat rentan terhadap apa itu teknologi CBCT, dan ketika pemeriksaan terjadi sebisa mungkin untuk tidak boleh nakes ulang pada hari yang sama.

Pemeriksaan pada anak-anak juga lebih menggunakan teknik khusus yang bernama low-dose atau dosis rendah, sebab bagaimanapun tubuh dari anak-anak akan lebih rentan untuk terserang penyakit.

Harga per-Scan CBCT

apa itu teknologi CBCT

Untuk informasi seputar harga dari apa itu teknologi CBCT tentu akan jauh lebih mahal dari pada pilihan konvensional. Sebab ada pencitraan lebih akurat dengan model 3 dimensi untuk para pasien.

Rentang harga umum yang baru-baru ini Kita dapatkan pada bulan September adalah Rp. 1.200.000, bisa lebih rendah tergantung dari daerah apakah berada di pusat Ibu Kota atau Daerah.

Sementara untuk penggunaan BPJS tidak berlaku pada pilihan ini, BPJS hanya mau menampung penanganan menggunakan rontgen konvensional. Tentu jika terjadi kebutuhan terhadapnya.

Mau tidak mau pasien tetap harus membayar sendiri atau membayar kekurangan dengan menggunakan biaya penanganan terhadap rontgen konvensional, biasanya sebesar Rp. 300.000.

Dengan begini tentu sudah jelas semua tentang bagaimana cara kerja serta manfaatnya untuk semua orang, jadi tidak hanya nakes yang tahu soal bagaimana gambaran dari CBCT tersebut.

Sehingga awam juga bisa tahu mengenai apa yang dilakukan oleh nakes terhadap dirinya untuk mendapatkan kesembuhan pada masalah kesehatan atau penyakit terhadap gigi mulut.

Baca Juga : Hadirnya Mesin Cuci Manusia, Bukti Teknologi semakin Canggih

Bagaimana masih ada yang ingin kalian tanyakan mengenai apa itu teknologi CBCT? Kita sarankan untuk pergi ke pusat kesehatan pusat terdekat untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai teknologi terbaru rontgen tersebut.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button