India Luncurkan Roket ke Matahari, Setelah Misi ke Bulan Sukses

India luncurkan roket ke matahari, setelah sukses meluncurkan Chandrayaan-3 mendarat di kutub selatan bulan. Peluncuran Aditya-L1 disiarkan secara langsung ke seluruh wilayah India. Siaran tersebut ditonton mencapai lebih dari 860.000 penonton.

Baca Juga : Apa Saja Kelebihan Satelit yang Harus Kalian Ketahui sebagai Pengetahuan

Aditya-L1 ini merupakan roket PSLV XL memiliki bobot 320 ton hasil rancangan Badan Luar Angkasa India (ISRO). Pesawat Aditya-L1 dinamakan berdasarkan kata dalam bahasa Hindi yang memiliki arti matahari. Sementara L1 singkatan dari Lagrange point 1, yaitu tempat antara matahari dan bumi.

Badan antariksa India ini menyatakan bahwa pesawat ini membutuhkan waktu empat bulan untuk menempuh jarak 1,5 juta km. Keseimbangan karena gaya gravitasi akan membuat Aditya stabil. Perdana Menteri Narendra Modi mendorong misi luar angkasa India agar memiliki peran lebih besar di panggung dunia. 

India luncurkan roket ke matahari membawa tujuh muatan guna mengamati dan mempelajari fotosfer (lapisan terdalam), kromosfer (lapisan sekitar 400 km dan 2.100 km di atas fotosfer dan korona (lapisan terluar). Di bawah ini kita akan mengulasnya secara lengkap untuk kalian, silahkan simak sampai akhir.

Tujuan India Luncurkan Roket ke Matahari

India luncurkan roket ke matahari
India luncurkan roket ke matahari

Salah satu tujuan India luncurkan roket ke matahari adalah untuk mempelajari lebih dalam mengenai mentari. Setelah sampai di titik tujuan, Aditya-L1 ini akan mengorbit pada mentari dengan kecepatan yang sama seperti bumi.

Aditya akan melakukan pengamatan terus menerus meskipun saat mentari terbit atau sedang gerhana sekalipun. Studi ini nantinya akan membantu para ilmuwan memahami aktivitasnya, seperti angin, jilatan api, dan pengaruh terhadap bumi dengan cuaca ruang angkasa realtime.

India luncurkan roket ke matahari dengan cuaca di luar angkasa bisa saja mempengaruhi berbagai perangkat elektronik pada satelit yang bisa merusak jaringan listrik. Pasalnya, saat ini pengetahuan mengenai cuaca luar angkasa masih sangat terbatas. Tujuan Sains Utama pada Aditya-L1 adalah:

  • Pengkajian dinamika atmosfer atas mentari, pada kromosfer dan korona.
  • Studi mengenai pemanasan kromosfer dan korona, fisika plasma terionisasi sebagian, inisiasi lontaran massa koronal, dan juga suar.
  • Pengamatan mengenai partikel in-situ dan lingkungan plasma pada studi dinamika partikel matahari.
  • Penelitian fisika mahkota matahari dan mekanisme seperti apa pemanasannya.
  • Diagnostik plasma pada loop koronal dan korona, termasuk tentang suhu, kecepatan, dan kepadatannya.
  • Penelitian perkembangan, dinamika, dan juga asal usul CME (Coronal Mass Ejection).
  • Mengidentifikasi urutan proses yang terjadi pada beberapa lapisan matahari yang mampu memicu letusan matahari.
  • Pengukuran topologi medan magnet pada korona matahari.

India luncurkan roket ke matahari, menurut Badan Antariksa Eropa, titik Lagrange merupakan titik di mana ada gaya gravitasi dua benda besar seperti mentari dan bumi saling meniadakan. Sehingga mampu membuat pesawat luar angkasa untuk melayang. 

Mengenal 3 Aktivitas dari Matahari 

India luncurkan roket ke matahari memiliki tujuan sains untuk mengamati lebih detail bagian pada mentari. Dengan memiliki gravitasi yang sangat besat sehingga membuat planet-planet mengorbit kepadanya. Berikut kenali aktivitas-aktivitasnya.

Noda Matahari (Sunspot)

Hal ini pastinya akan sulit dilakukan dengan mata biasa, karena pada dasarnya untuk bisa melihat bentuknya saja terlalu silau. Pasalnya, pada permukaannya terdapat noda berwarna hitam yang sering terlihat berkelompok atau berpasangan. Diameter noda tersebut berkisar antara 800 – 80.000 km.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa noda di permukaannya memiliki suhu sebesar 1.500 derajat Celcius lebih rendah dibanding suhu sekitarnya. Kondisi ini terjadi karena permukaannya terhalang oleh kepulan gas dari inti karena adanya gangguan magnetik.

Granula (Gumpalan Fotosfer)

Granula merupakan gumpalan gas yang ada di permukaan mentari, diperkirakan terjadi karena adanya perbedaan suhu yang sangat besar antara daerah panas dan daerah dingin pada permukaannya. Granula ini menjadi bukti bahwa permukaannya memiliki suhu yang berbeda-beda.

Gumpalan gas memiliki garis tengah ratusan kilometer sehingga hanya mampu bertahan beberapa menit saja. Seolah-olah gumpalan ini seperti berjalan serta berpindah-pindah. Granula memiliki pengaruh bagi bumi karena bisa mengganggu perubahan cuaca di bumi.

Lidah Api (Flare)

Lidah api merupakan massa yang berpijar sehingga muncul di sekitar noda matahari yang terdiri dari proton, electron, dan atom-atom hydrogen. Lidah api terkadang menjulur terang serta tinggi hingga jangkauan ribuan kilometer sehingga membuat adanya gangguan sistem komunikasi radio.

Kecepatan lidah api bisa mencapai ribuan km/s dan mampu menjangkau semua penjuru. Lidah api akan menjulur dari permukaan yang dikenal dengan sebutan prominensa. Dengan India luncurkan roket ke matahari akan lebih memperdalam mengenai aktivitasnya.

Mengenal Spesifikasi Pesawat Aditya-L1

India luncurkan roket ke matahari yang akan memberikan keuntungan untuk mengamati aktivitasnya juga pengaruhnya terhadap cuaca secara realtime. Sehingga memberikan studi ilmiah penting mengenai efek rambatan dinamika pada ruang antar planet.

Perangkat yang dibawa Aditya-L1 diharapkan bisa memberikan informasi mengenai masalah pemanasan korona, lontaran massa korona (CME), aktivitas pra-flare serta flare serta karakteristiknya. India luncurkan roket ke matahari membawa 7 perangkat dengan kemampuannya masing-masing.

Muatan Penginderaan Jauh 

  • Visible Emission Line Coronagraph (VELG): Korona atau pencitraan dan Spektroskopi
  • Teleskop Pencitraan Ultraviolet Surya (SUIT): Pencitraan pada Fotosfer dan Kromosfer, sempit dan lebar
  • Spektrometer Sinar-X Energi Rendah Matahari (SoLEXS) Spektrometer: Sinar-X soft dengan pengamatan matahari sebagai bintang
  • Spektrometer Sinar-X Pengorbit Energi Tinggi L1 (High Energy L1 Orbiting X-ray Spectrometer, HEL10S): Spektrometer sinar-X hard: Pengamatan terhadap matahari sebagai bintang

Muatan In-Situ

  • Aditya Solar wind Particle Experiment (ASPEX): Angin matahari atau penganalis partikel Proton dan Ion yang lebih berat dengan arahnya
  • Paket Analisis Plasma untuk Aditya (PAPA): Angin matahari atau Penganalisis Partikel Elektron dan Ion yang lebih berat dengan arahnya
  • Magnetometer Digital Resolusi Tinggi Triaksial Canggih: Magnetometer in-situ yaitu, (Bx, By, dan Bz).

2 Dampak dari Peluncuran Roket Ini

India luncurkan roket ke matahari

Saat ini peluncuran roket semakin masif karena kemajuan teknologi, salah satunya India luncurkan roket ke matahari. Namun, dengan peluncuran roket ini akan menciptakan polusi, bahkan dinilai bisa lebih mempercepat perubahan iklim. 

Kazakh Steppe merupakan area padang rumput sangat luas yang membentang dari Kazakhstan utara hingga Rusia.Kawasan ini menjadi lokasi lepas landas antariksa tertua di dunia. 

Hingga saat ini, perkembangan luar angkasa terus mengalami perkembangan yang semakin canggih. Berikut dampak positif dan negatif bagi peradaban manusia ketika sudah banyak peluncuran roket.

Dampak Positif

  • Dengan India luncurkan roket ke matahari mampu memajukan bidang informasi serta komunikasi dengan penggunaan satelit komunikasi. Dari adanya satelit manusia menjadi semakin cepat, akurat, sehingga mampu menjangkau seluruh bagian dunia. 
  • Sebagai contoh, dengan adanya televisi lokal dan internasional yang bisa diakses dimanapun, jaringan Wi-Fi, pendeteksi bencana alam, dan lainnya.
  • Perkembangan ilmu Astronomi. Seperti pemahaman mengenai gravitasi. Umumnya orang mendapatkan pengetahuan bahwa gravitasi merupakan elemen penting yang mempengaruhi berbagai aspek yang dilakukan manusia di bumi. 
  • Bahkan NASA sempat melakukan eksperimen hidup tanpa gravitasi untuk mengetahui apa yang akan terjadi hidup tanpa gravitasi.
  • Mendapat penelitian mengenai penyakit. NASA menjelaskan luar angkasa bisa menjadi potensi untuk mempelajari masalah kesehatan terkait penyakit, penuaan, dan imobilitas. Penelitian ini berfokus pada osteoporosis, atrofi otot hingga nutrisi. Mencoba memahami efek adaptasi fisiologis untuk kesehatan mengenai cara-cara untuk mengatasi perubahan yang tidak diinginkan pada tubuh manusia.

Dampak Negatif

  • Adanya space junk atau sampah luar angkasa yang berupa objek di orbit sekitar bumi dan merupakan hasil ciptaan manusia, yang tidak lagi berguna seperti satelit.
  • Sangat memungkinkan adanya pertempuran senjata berbahaya. Karena adanya teknologi luar angkasa yang membutuhkan nuklir sebagai pasokan energi untuk misi dalam skala besar. Jadi usahakan jangan sampai nuklir tersebut disalahgunakan. Apabila digunakan sebagai pertempuran senjata maka akan memiliki dampak yang sangat besar.

Namun, selain adanya dampak tersebut, ada juga manfaat teknologi luar angkasa dalam kehidupan sehari-hari seperti mempercepat proses persebaran informasi secara akurat. Mempermudah komunikasi antar wilayah sebagai media pertukaran data secara efektif dengan cepat.

Baca Juga : Mengenal Apa itu Starlink dan Cara Kerjanya

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memungkinkan manusia menjelajahi hingga luar angkasa. Hal tersebut demi memenuhi kebutuhan manusia di bumi yang semakin modernisasi. Sehingga India luncurkan roket ke matahari dengan memiliki berbagai tujuan demi sebuah pengetahuan.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button