IDE Terbaik untuk Back-End, Mudah Belajar Jadi Profesional

IDE terbaik untuk back-end dapat dipertimbangkan bagi kalian yang sedang berkecimpung di dunia pengembangan web. IDE atau Integrated Development Environment merupakan software guna memfasilitasi berbagai tools pemrograman. 

Baca juga : 4 Teknologi yang Harus Dipelajari untuk Memudahkan Kehidupan

Baru saja mempelajari programming, namun sudah merasa overwhelming karena banyaknya pilihan aplikasi? Simak pembahasan berikut agar lebih jelas serta kalian dapat melaksanakan kegiatan lebih mudah. 

Pilihan IDE Terbaik untuk Back-End

Pilihan IDE Terbaik untuk Back-End
Pilihan IDE Terbaik untuk Back-End

Secara umum, IDE merupakan sebuah teks editor, namun lebih dilengkapi dengan beberapa fitur khusus coding. Keberadaan IDE ini sangat memudahkan programmer dalam menyelesaikan pekerjaannya secara cepat, berikut rekomendasinya. 

  • Visual Studio Code 

IDE yang dikembangkan oleh Microsoft bagi pengguna Windows, Linux, dan macOS yang memiliki kesamaan dengan Sublime Text atau Atom. Visual Studio Code cukup ringan, dengan dukungan built-in. 

Mulai built-in khusus JavaScript, TypeScript, dan Node.Js, serta banyak ekstensi yang mendukung bahasa pemrograman lain seperti C++, C#, Python, hingga PHP. Kalian juga bisa dengan mudah menambahkan library JavaScript UI.

  • Sublime Text 3 

Sublime adalah IDE terbaik untuk back-end khusus pemrograman teratas dan salah satu editor JavaScript terbaik. Editor yang ringan dan fleksibel yang mendukung berbagai bahasa pemrograman serta markup.

Termasuk Python, C, HTML, JavaScript, CSS, dan bahasa pemrograman populer lainnya yang digunakan bagi pengkodean web. Fiturnya termasuk multi-pilihan, palet perintah, API Python, pengeditan terpisah, pengalihan proyek instan, lain sebagainya.

  • Atom by Github 

Ini adalah IDE yang kuat khusus pemrograman dan Atom adalah open source. Dikembangkan oleh Github bagi pengguna operating system Windows, macOS, dan berbagai distribusi Linux. 

IDE terbaik untuk back-end juga mendukung penyesuaian bahkan hackable. Menurut Electron Framework, Atom mendukung berbagai macam bahasa termasuk C, C++, C#, HTML, JavaScript, PHP, CSS, Python, dan bahasa pemrograman lainnya. 

Salah satu fitur Atom yang paling menarik sebagai IDE terpopuler pemrograman adalah Teletype. Teletype adalah fitur yang memungkinkan pemrogram melakukan kolaborasi serta berbagi kode dengan pemrograman lain langsung dari editor. 

  • NetBeans 

NetBeans menempati urutan teratas dalam daftar IDE ideal khusus pemrograman karena memungkinkan kalian membuat aplikasi desktop, seluler, dan tentu saja web dengan mudah bahkan relative cepat.

Versi NetBeans 8.1 semakin banyak menggunakan berbagai alat baru khusus pengkodean menggunakan HTML5 atau JavaScript, serta alat baru bekerja sama dengan Node.Js, Knockout.Js, hingga AngularJS. 

IDE terbaik untuk back-end mendukung bahasa seperti Java, C, C++, XML, HTML, PHP, Groovy, Javadoc, JavaScript, JSP. Namun editor ini extensible, jadi bisa menambahkan plugin baru bagi bahasa pemrograman lain. 

  • Komodo Edit

Komodo Edit dikembangkan oleh ActiveState dan didasarkan pada bahasa C, C++, Perl, Python, hingga JavaScript. Komodo Edit adalah open source dan tersedia di Windows, macOS, dan Linux. 

Komodo Edit adalah unduhan gratis dan dikemas dengan banyak fitur menarik yang membuat pengkodean web atau tugas lainnya lebih mudah sekaligus nyaman. Selain Komodo Edit, ada versi lain yang disebut Komodo IDE. 

Versi Komodo IDE memiliki fitur tambahan sebagai berikut: antarmuka pengguna yang dapat disesuaikan termasuk tampilan terpisah atau pengeditan multi-jendela, integrasi kontrol versi, debugging visual, pratinjau langsung serta banyak lagi.

Belajar IDE Terbaik untuk Back-End, Manfaatnya Apa? 

Belajar IDE Terbaik untuk Back-End, Manfaatnya Apa? 
Belajar IDE Terbaik untuk Back-End, Manfaatnya Apa?

Jika telah menguasai keterampilan guna menjadi pengembang backend, ada keuntungan di masa mendatang. Pengembang back-end memiliki keahlian menganalisa dan mengeksekusi database serta menyajikan aspek estetika antarmuka situs web. 

Setelah menguasai skill back-end developer, apalagi jika sudah menguasai segala hal yang berhubungan dengan teknologi informasi, prestasi kalian akan sangat diminati di dunia digital saat ini.

Selama ini peluang kerja di bidang digital terbuka lebar, mulai dari programmer, operator sistem atau website developer hingga profesional teknis serta informasi. Peluang mendapatkan tawaran pekerjaan dengan mudah.

Setelah berhasil menguasai IDE terbaik untuk back-end, kalian juga bisa membuka akses belajar melalui aplikasi dan website dengan harapan backend developer bisa dengan mudah menjangkau profesi apapun yang ingin dipelajari. 

Pekerjaan developer sangat penting jika berbicara tentang framework dalam proses pemrograman. Namun, ahli materi pelajaran pemrograman harus dapat fokus pada lebih dari sekadar perangkat lunak. 

Kebanyakan orang membatasi metode pembelajaran back-end dan front-end hanya pada perangkat lunak atau bahasa pemrograman. Supaya mampu bertahan di era digital saat ini, kalian harus menguasai skill framework.

Selain IDE Terbaik untuk Back-End, Kuasai Skill Ini Juga

Selain IDE Terbaik untuk Back-End, Kuasai Skill Ini Juga
Selain IDE Terbaik untuk Back-End, Kuasai Skill Ini Juga

Apabila kalian tertarik menekuni dunia back-end developer sebagai seorang professional, terlebih dahulu ada beberapa skill yang perlu dimiliki. Keahlian atau keterampilan tentu dapat diasah seiring berjalannya waktu, seperti berikut ini. 

  • Menguasai Banyak Bahasa Pemrograman 

Untuk menjadi pengembang backend yang andal, kalian harus terlebih dahulu mempelajari bahasa pemrograman untuk server. Jadi berikut beberapa bahasa pemrograman yang harus dikuasai di backend.

  • PHP 

Salah satu kelebihan PHP adalah bahasa scripting yang sangat mudah dipelajari. PHP juga memiliki sintaks sederhana yang membuatnya mudah digunakan. Jika terbiasa dengan bahasa C, dapat mudah memahami PHP.

  • Java 

Faktanya, Java sering kali menjadi pilihan default untuk aplikasi ilmiah, termasuk pemrosesan bahasa alami. Alasan utamanya, tentu saja, Java dianggap aman, mudah dirawat, portabel, dan memiliki alat konkurensi tingkat tinggi.

  • Python 

Dengan IDE terbaik untuk back-end dan library kaya, Python juga dianggap lebih produktif untuk pengembang backend dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. Apalagi juga sangat cocok untuk pengembangan website berbasis AI.

  • SQL

SQL, atau Structured Query Language, adalah bahasa pemrograman standar industri untuk mengelola database. SQL juga banyak digunakan di backend untuk memperbarui database, mengambil dan mendorong data ke situs web.

  • JavaScript 

Meskipun namanya mirip, Java dan JavaScript adalah jenis bahasa pemrograman yang berbeda. diterapkan untuk front JavaScript hanya menggunakan bahasa C, tetapi JavaScript juga merupakan bahasa yang dapat end dan back-end.

  • Berwawasan Luas, Terutama Tentang Database 

Pengembang backend membutuhkan pengetahuan basis data mendalam. Ini berarti perlu memahami bagaimana data dikelola dan dipulihkan dari database. Pengembangan sisi server harus memiliki kontrol standar untuk mengontrol akses ke informasi ini.

  • Bisa Membangun Koneksi Bagus ke API

Perhatikan bahwa browser internet bukan satu-satunya entitas yang berinteraksi dengan aplikasi web. Faktanya, IDE terbaik untuk back-end menawarkan aplikasi seluler untuk Android dan iOS di samping situs web utama. 

Bahkan, ada jenis aplikasi terprogram seperti Vue, Angular, dan React yang hanya menerapkan JavaScript dan bukan HTML. Meskipun demikian, kalian dapat menggunakan HTML untuk mendesain konten di browser Internet. 

Namun tentu saja ada konfigurasi yang perlu diperluas untuk informasi di berbagai proyek. Ada dua informasi AP utama, JSON, yang mewakili notasi objek JavaScript, dan XML, menjelaskan Bahasa Markup eXtensible.

  • Memiliki Pengetahuan Tentang Server Management 

Untuk menjadi backend yang sangat mumpuni, kalian juga harus memahami administrasi server. Ini karena, bagaimanapun, situs web memerlukan database untuk melacak semua data pelanggan dan produk.

Selain itu, IDE terbaik untuk back-end penting untuk menyimpan konten situs web dalam struktur yang tepat sehingga informasi dapat dengan mudah diubah, dipulihkan, diatur, dan disimpan nanti.

  • Paham Framework Populer 

Agar situs web atau aplikasi web yang sedang dikembangkan berfungsi dengan baik, sebaiknya kalian telah memiliki pengetahuan luas tentang jenis kerangka kerja umum atau dikenal dengan framework

Ini karena, dalam praktiknya, backend harus memiliki pengetahuan tentang framework yang sesuai untuk bahasa pilihan. Misalnya, jika menggunakan Java, maka harus terbiasa dengan Hibernate, Spring, atau framework berbasis Java lainnya. 

  • Menguasai Version Control System 

Sistem kontrol versi (VCS) membantu IDE terbaik untuk back-end semua perubahan yang dilakukan pada file atau grup. Ini juga memungkinkan untuk kembali ke versi file tertentu jika diperlukan. 

Dalam hal ini, Git adalah semacam sistem kontrol versi, alat yang harus dipelajari pengembang karena digunakan di mana-mana. Git sendiri adalah sejenis VCS terdistribusi. 

Dengan kata lain, alat ini tidak hanya menyimpan database di satu tempat. Ini berarti bahwa setiap orang yang terlibat dalam pengkodean web dan pengembangan perangkat lunak memiliki basis data Git. 

Inilah yang membuat Git begitu menarik, dan begitu menguasainya, pasti ingin menggunakannya untuk semua proyek. Pengembang backend juga dapat menggunakan alat ini untuk membuat repositori Git berbasis online. 

Baca juga : Pekerjaan yang dapat Digantikan AI dan Tidak di Masa Depan

Keberadaan teknologi membuat manusia semakin mudah belajar serta memperoleh ilmu baru di bidang programming serta developer. Salah satunya adalah melalui IDE terbaik untuk back-end, dapat dipelajari dari mana saja. 

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button