Mengenal Tentang Ransomware, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

Pengertian tentang ransomware memang belum dibahas secara detail bagi para pelajar. Padahal ini penting untuk diketahui, khususnya bagi kalian yang memiliki komputer atau laptop sendiri di rumah yang memuat banyak data penting.

Baca juga : 4 Teknologi yang Harus Dipelajari untuk Memudahkan Kehidupan

Kalian perlu tahu bahwa istilah tersebut merupakan serangan malware. Malware sendiri sudah kita ketahui bahwa itu virus. Dan virus tersebut sengaja dikirimkan oleh peretas ke komputer kalian untuk mengunci dan mengenkripsi PC korbannya.

Jika kalian tidak mempelajari tentang ransomware, tentu saja akan kesulitan untuk memulihkannya. Sebab, pemulihan tersebut hanya bisa dilakukan oleh sang peretas itu sendiri. Hati-hati dengan serangan ini.

Pengertian Ransomware yang Wajib Dipahami

ransomware

Mungkin beberapa dari kalian masih belum paham dengan apa yang dimaksud dengan ransomware itu sebenarnya. Maka di sini kita akan membahasnya lebih dalam.

Ini merupakan malware (malicious software) yang kerjanya menggunakan metode enkripsi. Jadi, nantinya malware tersebut akan mengolah data menjadi kode-kode yang tidak bisa dibaca oleh perangkat.

Akibat dari hal tersebut pihak korban tidak akan mengakses data yang ada di komputer sebelum data tersebut dideskripsi. Lalu bagaimana bisa melakukan deskripsi? Biasanya perangkat yang sudah terjangkit malware tersebut nantinya akan diancam oleh peretas.

Peretas akan meminta sejumlah uang kepada korban untuk bisa memberikan kode deskripsi. Biasanya juga jumlah uang yang diminta cukup banyak. Ketika uang yang diminta dalam waktu tertentu tidak segera dibayar, maka data-data pada perangkat kalian akan hilang begitu saja.

Memang pada dasarnya, jenis malware satu ini paling bahaya dibandingkan dengan jenis malware lainnya. Hal tersebut karena malware ini bisa mengacaukan sistem perangkat hingga tidak bisa dioperasikan.

Hal berbahaya lainnya dari ransomware juga mudah menjangkit pada perangkat yang terhubung dengan perangkat terinfeksi itu. Jika tidak segera diatasi, memang bisa sangat membahayakan.

Jika kalian belum tahu, rata-rata tebusan untuk bisa deskripsi agar perangkat bisa kembali aktif, pada tahun 2021 rata-rata perlu mengeluarkan uang $570.000 atau setara dengan 8.1 miliar rupiah.

Telah dilaporkan sebanyak infeksi malware tersebut sebanyak 121 serangan. Dan tiap tahunnya akan bertambah sebanyak 64%. Sebelum data kalian nanti terkena malware satu ini, cobalah untuk mempelajari bagaimana cara mengatasinya. Dengan begitu, kalian bisa antisipasi dulu.

Cara Kerja Ransomware Terhadap Komputer Pengguna

ransomware

Berdasarkan pengertian dari ransomware, memang terlihat cukup mengerikan jika sebuah perangkat bisa terjangkit malware tersebut. Kenapa bisa mengacaukan data-data dari korban dari jarak jauh?

Kinerja malware ini sebenarnya hanya dengan 7 tahapan saja. Pertama, infeksi. Infeksi bisa terjadi ketika kalian tidak sadar mengunduh sesuatu ketika sedang membuka suatu website. Tanpa sadar, nantinya terinstal secara diam-diam.

Tahapan yang kedua, nanti setelah berhasil terinstal akan memindai dan mulai memetakan lokasi file yang akan dijadikan target.

Biasanya, malware ini akan menargetkan file yang tersimpan pada memori internal atau penyimpanan awan (cloud). Beberapa jenis malware ini bahkan bisa saja mengenkripsi data backup.

Tahapan yang ketiga, ransomware mulai melakukan enkripsi dengan command and control server. Dengan kunci enkripsi tersebut, nantinya akan mengacak-acak data dan file yang ditemukan pada saat eksekusi.

Tahapan yang keempat, nanti sang pengguna akan mendapatkan sebuah pemberitahuan muncul dari ponselnya. Pemberitahuan tersebut berupa jumlah tebusan yang harus dibayar beserta waktunya.

Ketika tebusan tersebut dibayar, nantinya kalian akan mendapatkan deskripsi kode untuk membebaskan data-data tersebut. Tahap kelima biasanya akan melakukan pembersihan. Malware tersebut akan menghapus sendiri dan nantinya hanya akan menyisakan file instruksi pembayaran.

Tahap keenam adalah pembayaran jika kalian memutuskan untuk membayar tebusan tersebut. Biasanya peretas akan menggunakan layanan TOR tersembunyi agar bisa tetap aman dalam berhubungan dengan korban.

Dan tahap ketujuh atau yang terakhir adalah deskripsi. Setelah berhasil membayar, nanti kalian akan mendapatkan kode deskripsi untuk mengembalikan file. Tapi kita sarankan saja, lebih baik jangan membayar jaminan tersebut. Sebab tidak ada jaminan filenya kembali atau tidak.

Jenis-Jenis Ransomware yang Perlu Diketahui

ransomware

Pada dasarnya memang penyebar malware seperti ransomware sangat jahat. Mereka mencoba mengincar perangkat yang menyimpan file penting, agar bisa mendapatkan uang.

Bahkan jenis-jenisnya juga ada banyak. Setiap jenis memiliki keunggulan masing-masing dan juga cara kerjanya. Untuk itu, ketika kalian menyimpan suatu data, lebih baik berhati-hati sebelum kalian menjadi korban selanjutnya.

Berikut ini, kita akan memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis dari malware tersebut berdasarkan kinerjanya. 

  • Encrypting

Jenis ini yang memang paling umum terjadi. Beberapa laporan memang menunjukkan gejala malware enkripsi.

Jadi, kinerjanya sendiri adalah mengenkripsi data dan file dari si korban agar nantinya tidak bisa dibuka sama sekali. Untuk bisa membukanya, harus memiliki kode deskripsi.

Hanya saja, untuk bisa mendapatkan kode tersebut, korban harus membayar sejumlah uang sebagai tebusan. Biasanya tidak murah dan pastinya sangat memeras.

Kita sarankan saja, kalian jangan langsung transfer sejumlah uang bila terkena ransomware jenis satu ini. Sebab, tidak ada jaminan juga apakah nanti akan dapatkan deskripsinya atau tidak.

Berikut ini beberapa nama malware menggunakan enkripsi. Diantaranya adalah sebagai berikut :

  • WannaCry
  • CryptoWall
  • Cryptolocker
  • Locky
  • Locker

Untuk jenis yang kedua, kita memiliki locker. Jenis satu ini terbilang kinerjanya bukan dengan mengenkripsi data-data penting. Jenis locker kinerjanya adalah dengan mengunci perangkat korban agar tidak bisa diaktifkan. 

Ya, benar, komputer kalian bisa saja terkunci bila terkena malware locker. Tidak hanya file dan juga perangkat, penguncian ini juga bisa tertuju pada hardware seperti mouse dan juga keyboard.

Tapi apakah tingkatannya jauh lebih berbahaya? Tidak, justru jenis ini tidak terlalu berbahaya. Cara menghilangkannya cukup dengan menghapus script dan lainnya.

Dengan begitu, kalian tidak perlu membayar sejumlah tembusan hanya untuk mengembalikan data dan perangkat. Contoh dari malware ini adalah :

  • Winlocker
  • Reveton

Tips untuk Menghindari Ransomware Pada Komputer

ransomware

Bagi kalian yang sekarang sedang mengerjakan skripsi, tesis atau tugas akhir, hati-hati dalam menyimpan data. Karena bisa saja hilang karena ransomware. Jika file tersebut penting, mau tidak mau kalian harus menebusnya hingga bisa mengaksesnya kembali. 

Tapi pertanyaannya, apakah kalian yakin setelah membayar tebusan tersebut akan mendapatkan data deskripsinya? Maka dari itu, sebelum hal buruk terjadi kalian harus bisa menghindarinya terlebih dulu dengan berbagai cara.

Jangan merasa bahwa sekarang laptop kalian aman, tidak ada virus dan sebagainya. Jika kalian tidak sadar masuk ke situs tidak dikenal, malware satu ini bisa saja masuk dan terinstal tanpa disadari.

Berikut ini beberapa cara yang kalian perlu lakukan agar malware berbahaya ini tidak menyentuh perangkat dan file penting dibawah ini. 

  • Hindari Situs/Web Tanpa Https

Jika kalian mengunjungi sebuah situs, coba lihat kotak url yang ada di atas web browser. Jika bagian depannya HTTPS itu berarti aman karena huruf “S” di atas itu maksudnya secure.

Dengan mengunjungi website yang jenisnya HTTPS, kalian akan terhindar dari virus dan malware yang berbahaya. Jadi, mau akses juga aman dan nyaman.

  • Jangan Pergi Ke Situs Tidak Resmi

Tanpa sadar, kalian kemungkinan juga pernah pergi ke situs yang tidak resmi. Hati-hati, itu bisa membawa masuk malware tidak dikenal.Apalagi jika kalian mengunduh file dari situs tidak dikenal itu. Sudah pasti ada malware.

Biasanya memang malware seperti itu akan bersembunyi pada file dan menunggu calon korban untuk mengunduhnya.

  • Jauhi Iklan dan Tautan Tidak Jelas

Iklan yang tidak jelas serta tautan mencurigakan adalah cara peretas untuk memasukkan malware ke dalam perangkat pengguna.

Jika mengkliknya, bisa saja malware masuk dan diam-diam justru mengunduhnya. Pasti kalian juga sering melihat iklan tidak jelas yang ada di suatu website, bukan? Itu jangan sampai diklik.

  • Backup Data Secara Rutin

Jangan lupa untuk rutin melakukan back up data. Entah di platform mana saja, data atau file yang penting harus terus di backup agar memiliki cadangannya.

  • Aktifkan Firewall dan Antivirus

Firewall dan antivirus merupakan kombo terbaik. Keduanya bisa menyaring data apa saja yang diakses, sehingga mencegah virus masuk.

Baca juga : Pengertian Jejaring Keamanan Cyber, Ketahui Lengkapnya Ini

Setelah mengetahui beberapa penjelasan di atas, kalian harus lebih berhati-hati lagi ketika menggunakan internet. Bahayanya ransomware memang bisa membuat kalian pusing, tapi untuk mengatasi itu sebenarnya mudah.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button