Daftar Aplikasi Beli Tiket Bioskop, Dapatkan Tiket Nonton Mudah Tanpa Antre!

Bagi penikmat film, dengan mengetahui aplikasi beli tiket bioskop akan merasa sangat terbantu. Dunia perfilman semakin maju mengakibatkan bioskop (teater) semakin ramai. Film-film yang masuk tidak hanya dari mancanegara, dari dalam negeri juga tidak mau kalah.

Kualitas perfilman Indonesia juga semakin baik. Mulai dari segi visual, cerita, juga para aktor serta artis nya sangat total. Sajian memanjakan mata membuat orang-orang lebih memilih menonton di teater dengan layar lebarnya.

Baca Juga : Aplikasi TV Online untuk Android dan iOS

Adanya aplikasi beli tiket bioskop juga cukup mempengaruhi bertambahnya jumlah penonton. Dulu ada orang menerima jasa untuk antri di bioskop, tentunya harus diberi bayaran. Sekarang ini tidak diperlukan lagi, para developer benar-benar memanfaatkan kemajuan teknologi.

Aplikasi Beli Tiket Bioskop

Sebelum membahas aplikasi beli tiket bioskop, kalian harus mengetahui sejarah perkembangan film di Indonesia. Usmar Ismail atau dikenal dengan bapak film Indonesia ini mendirikan Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) pada tahun 1955.

Sebenarnya, teater pertama kali hadir di Indonesia pada 5 Desember 1900 saat itu masih masa kolonial. Teater yang terletak di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama “Gambar Idoep”. 

Pada awalnya film hanya bisa dinikmati oleh orang-orang tertentu, seperti orang Eropa dan Amerika. Filmnya juga hanya sebatas dokumenter saja. Menampilkan orang-orang Indonesia dan keindahan alam Indonesia.

Loetoeng Kasaroeng merupakan produksi film pertama di Indonesia. Pada saat itu film-film masih berwarna hitam putih tanpa suara. Namun, film yang mengangkat legenda dari Jawa Barat ini masih disutradarai oleh L. Heuveldorp, berasal dari Belanda.

Sejak awal kemunculannya, dunia perfilman sangat digemari masyarakat. Alasannya karena seiring perkembangannya bisa dijumpai banyak hal menarik dalam sebuah film. Contohnya Sejarah, Seni, dan pada masa itu tidak membutuhkan aplikasi beli tiket bioskop.

Pada tahun 1931, mulailah diproduksi film bicara “Boenga Roos dari Tcikembang” oleh Teng Chun sutradara asal Shanghai. Namun, pada percobaan pertamanya membuahkan hasil sangat buruk. Setelah itu, mulailah bermunculan film-film bersuara lainnya.

Tahun-tahun berikutnya perfilman Indonesia dijadikan sebagai alat propaganda, politik, dan lain sebagainya. Sehingga membuat film nasional kembali turun. Pada 30 Maret 1950 ditetapkan serta diperingati sebagai Hari Film Nasional. 

Pada 30 maret 1950 merupakan pengambilan gambar film lokal yang dianggap benar-benar menampilkan ciri Indonesia, judulnya adalah “Darah & Doa atau Long March of Siliwangi”. Selain itu, film ini juga disutradarai dan diproduksi oleh orang asli Indonesia.

Pada tahun 1991 hingga 1998 perfilman Indonesia dikatakan mati suri karena hanya memproduksi 2 sampai 3 film dalam satu tahun. Saat itu juga dunia perfilman hanya didominasi oleh film-film bertema seks yang tentunya hanya meresahkan masyarakat.

Tahun 1999 dunia perfilman nasional mulai bangun dari keadaan mati suri. Terbukti dengan pertumbuhan jumlah produksi film dengan kualitas yang baik. Film yang populer saat itu adalah Petualangan Sherina dan Ada Apa Dengan Cinta (AADC).

Kurun waktu satu dekade membuat dunia perfilman semakin meningkat pesat. Pembangunan teater semakin banyak, bahkan di luar pulau Jawa. Rumah produksi yang semakin berkualitas serta dukungan pemerintah juga menjadi salah satu penyebab peningkatan ini.

Meskipun saat itu dunia perfilman sedang naik-naiknya, tapi belum ada aplikasi beli tiket bioskop. Pada tahun 2020 dunia perfilman kembali mengalami penurunan disebabkan oleh Covid-19. Banyak teater yang akhirnya ditutup karena keadaan tersebut.

Covid-19 mengharuskan masyarakat berdiam diri di rumah dalam kurun waktu cukup lama. Hal ini akhirnya memicu munculnya platform-platform nonton film, seperti Netflix, Vidio.com, Viu, We Tv, dan lainnya. Sebelum covid sebenarnya aplikasi beli tiket bioskop sudah ada.

Disebabkan oleh Covid-19 yang sepertinya tidak mau berhenti membuat rumah produksi mengambil langkah baru. Tidak sedikit dari rumah produksi yang akhirnya menayangkan filmnya pada platform nonton berbayar tersebut.

Pada tahun 2021, teater kembali beroperasi dengan menayangkan film-film Hollywood. Saat itu para sutradara maupun rumah produksi Indonesia masih takut merilis film yang sebenarnya sudah siap tayang. Hal yang dikhawatirkan adalah masyarakat masih takut untuk keluar rumah.

Akhirnya pada 2022 dunia perfilman bangkit dan teater mulai didatangi oleh pengunjung lagi. Film-film dalam negeri juga mulai memenuhi teater kembali.

Daftar Aplikasi Beli Tiket Bioskop Anti Ribet

Kualitas film yang semakin baik membuat masyarakat beramai-ramai untuk nonton di bioskop. Namun, terkadang sebagian orang merasa malas untuk antri membeli tiket. Di era semakin canggih ini, kalian tidak perlu lagi antri di bioskop untuk mendapatkan tiket.

Perkembangan teknologi membuat kalian bisa membeli tiket melalui gadget sehingga tidak perlu lagi untuk antri. Berikut ini beberapa aplikasi beli tiket bioskop.

  1. M-TIX

  2. TIX.ID

  3. GoTix

  4. TodayTix

  5. Cinema 21

  6. CGV Cinemas Indonesia

  7. Cinepolis Cinemas Indonesia

  8. Book My Show

Cara Menggunakan Aplikasi Beli Tiket Bioskop

Sebagaimana diketahui bahwa ada begitu banyak platform untuk membeli tiket. Namun, sebenarnya cara menggunakannya cukup mirip satu sama lain. Berikut cara menggunakannya:

  1. TIX.ID untuk tiket CGV, XXI, dan Cinepolis

Aplikasi Beli Tiket Bioskop

  1. Download aplikasinya terlebih dahulu melalui App store atau Google Play Store.

  2. Selanjutnya lakukan registrasi pada aplikasi TIX.ID.

  3. Kemudian pilih lokasi kota untuk nonton.

  4. Pilih  film yang ingin ditonton serta tanggal, waktu, dan lokasi bioskop.

  5. Klik beli tiket, lalu pilih jumlah kursi serta posisinya.

  6. Klik ringkasan order dan cek kembali pesanan kalian.

  7. Pilih bayar sekarang.

  1. M-TIX untuk tiket XXI

Aplikasi Beli Tiket Bioskop

1. Download aplikasi Cinema 21 pada App Store atau Google Play Store.

2. Memilih judul film serta lokasi nonton.

3. Kemudian pilih tanggal, waktu, serta jumlah tiket yang diinginkan.

4. Denah kursi akan muncul, lalu pilihlah kursi yang tersedia.

5. Klik confirm order serta periksa kembali detail pesanan sebelum membayar.

6. Masukkan PIN lalu klik Buy Ticket.

7. Scan kode QR pada mesin yang tersedia di lokasi bioskop, kemudian dapatkan tiket fisiknya.

  1. GoTix untuk CGV dan Cinepolis

Aplikasi Beli Tiket Bioskop

1. Download aplikasi Gojek pada Google Play Store atau App Store.

2. Buka aplikasi setelah terunduh, kemudian registrasi akun.

3. Pilih menu lain, lalu cari menu GoTix.

4. Cari film yang ingin ditonton, lalu pilih Buy Ticket.

5.  Pilih hari, waktu, serta lokasi bioskop.

6. Tentukan jumlah tiket serta posisi kursi, kemudian klik continue.

7. Pilih metode pembayaran yang ada lalu klik order.

  1. CGV Cinemas

Aplikasi Beli Tiket Bioskop

1. Download aplikasi CGV Cinemas di App Store atau Google Play Store.

2. Kemudian lakukan registrasi pada aplikasi.

3. Kemudian pilih lokasinya.

4. Pilih judul film serta posisi kursi yang diinginkan.

5. Kemudian pilih metode pembayaran, lalu isi data yang diminta.

6. Setelah membayar, akan ada email berisi booking ID serta Pass Key.

7. Dapatkan tiket tiket fisik pada mesin tiket pada lokasi bioskop.

Jenis-jenis Bioskop yang Ada di Indonesia

Aplikasi Beli Tiket Bioskop

Bioskop merupakan tempat untuk masyarakat menonton film menggunakan layar lebar. Sebuah film tidak selalu diputar di bioskop yang sama. Setelah mengetahui aplikasi beli tiket bioskop, kalian juga harus mengetahui beberapa jenis bioskop yang ada di Indonesia.

  1. Cinema 21/XXI

Jenis bioskop satu ini cukup sering dijumpai dan merupakan jaringan bioskop terbesar di beberapa kota besar di Indonesia. Film Hollywood dan Indonesia merupakan menu utamanya. Seiring dengan perkembangan zaman, cinema 21 telah melakukan pembaruan.

 

Hal besar yang dilakukan adalah dengan membagi jaringan bioskop ke tiga bagian. Seperti Cinema 21, Cinema XXI, dan The Premiere XXI. Pembagian ini dilakukan dengan tujuan untuk menangkap target pasar yang berbeda-beda.

 

Selain itu, ada keistimewaan lain dari Cinema 21/XXI ini. M-TIX adalah platform aplikasi beli tiket bioskop dikhususkan untuk Cinema 21/XXI.

  1. CGV

CGV adalah jaringan bioskop yang berbasis di Korea. Jika kalian ingin menonton film Korea, Jepang, atau Thailand, CGV akan menjadi pilihan terbaik. Namun, bukan berarti CGV tidak memutar film Indonesia.

 

Aplikasi beli tiket bioskop untuk nonton di CGV cukup banyak. Seperti TIX.ID, GoTix, serta masih banyak lainnya.

  1. Cinepolis (dahulu Cinemaxx)

Sebelumnya dikenal dengan nama Cinemaxx dan pernah menjadi jaringan bioskop terbesar. Tiket Cinepolis biasanya jauh lebih murah dari CGV dan XXI. Selain itu, daya tarik dari Cinepolis adalah cukup seringnya mengadakan “Chinese Film Week”.

  1. Platinum Cineplex

Platinum Cineplex adalah jaringan bioskop yang didirikan oleh seseorang berkebangsaan Vietnam. Platinum Cineplex memang didesain untuk kota-kota kecil, namun tetap menyajikan gambar dan suara kelas premium.

 

Baca Juga : Cara Membuat Channel Youtube Mudah dan Praktis

Pasang surut dalam dunia perfilman sudah terjadi sejak dulu. Menonton film bajakan juga akan mempengaruhi dunia perfilman. Jika hanya karena alasan tidak mau mengantri, sebaiknya pelajari aplikasi beli tiket bioskop.

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button